Sabtu, 12 September 2015

KONFIGURASI WAN DENGAN 3 ROUTER DI CISCO

KONFIGURASI WAN DENGAN 3 ROUTER DI CISCO






Langkah-langkah membuat konfigurasi 3 router di cisco packet tracer :

  1. Buat topologi seperti  gambar diatas yang terdiri dari 3 router, 3 switch, 3 PC. Hubungkan antar router ke switch dan switch ke PC menggunakan kabel type straight. Serta hubungkan antar router ke router menggunakan kabel type crossover.


  1. 2.       Isikan ip pada masing-masing PC

a.       PC 0 ip address : 192.168.100.1 netmask: 255.255.255.0 gateway: 192.168.100.2
b.      PC 1 ip address: 192.168.200.1 netmask: 255.255.255.0 gateway: 192.168.200.2
c.       PC 2 ip address: 192.168.5.1 netmask: 255.255.255.0 gateway: 192.168.5.2

  1. 3.       Lalu ikonfigurasi tiap router

Ø  Router 0
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface fa 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.100.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fa 1/0
Router(config-if)#ip add 192.168.10.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit

Ø  Router 1
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface fa 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.200.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fa 1/0
Router(config-if)#ip add 192.168.10.3 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit

Ø  Router 2
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface fa 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.5.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fa 1/0
Router(config-if)#ip add 192.168.4.3 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit

   4. Untuk menambahkan port pada Router 1 agar bisa tersambung ke router 2 langkahnya adalah
§  Klik router 1
§  Buka tab physical
§  Matikan dahulu routernya
§  Pada bagian MODULES pilih “PT-ROUTER-NM-1CE” lalu klik tahan dan tarik pada bagian port router yang masih kosong. Kemudian nyalakan router lagi. Maka port yang baru ditambahkan tadi akan menjadi Ethernet 6/0 pada router 1. Setelah itu hubungkan router 1 ke router 2 dengan kabel type crossover. Di router 1 letakkan pada eth 6/0 dan pada router 2 letakkan pada fa 1/0.

5.       5Jika sudah  namun saat ping antar PC masih “Destination unreachable” berarti belum di routing.
6.       6Lakukan routing antar router menggunakan routing static. Caranya:
a.       Router 0
§  Klik router
§  Pilih tab Config
§  Klik bagian routing pilih yang static
§  Isikan seperti gambar



§  Pada bagian network isikan ip tujuan
§  Isikan subnet masknya
§  Pada bagian next hop isikan jalur yang akan dilalui

b.      Router 1
§  Klik router
§  Pilih tab Config
§  Klik bagian routing pilih yang static
§  Isikan seperti gambar


§  Pada bagian network isikan ip tujuan
§  Isikan subnet masknya
§  Pada bagian next hop isikan jalur yang akan dilalui





C.  Router 2
§  Klik router
§  Pilih tab Config
§  Klik bagian routing pilih yang static
§  Isikan seperti gambar



§  Pada bagian network isikan ip tujuan
§  Isikan subnet masknya
§  Pada bagian next hop isikan jalur yang akan dilalui

7.      7.  Kemudian lakukan ping antar PC
# Dari PC 0 ke PC




#Dari PC 0 ke PC 2



#Dari PC 1 ke PC 0



#Dari PC 1 ke  PC 2



#Dari PC2 ke PC 1



#Dari PC 2 ke PC 0



8.     8.  Selesai


Rabu, 02 September 2015

PERANGKAT KEAMANAN JARINGAN

PERANGKAT KEAMANAN JARINGAN 

1. Wireless Access Point
Wireless Access Point:
wireless access point dan fungsinya
Wireless Access Point adalah sebuah node yang telah dikonfigurasi secara khusus pada sebuah WLAN (Wireless Local Area Network). Access Point sama seperti hub/switch pada jaringan kabel bertindak sebagai pusat pemancar dan penerima untuk sinyal-sinyal radio WLAN.
2. Wireless Router
Wireless Router:
Wireless Router dan Fungsinya
Wireless Router adalah sebuah device yang berfungsi meneruskan paket data dari satu network ke network yang lainnya (dalam hal ini jaringan LAN ke WLAN).

FITUR-FITUR YANG ADA PADA PERANGKAT WIRELESS


1.   SSID
SSID atau Service set identifier adalah tempat mengisikan nama dari access point yang akan disetting. Apabila klien komputer sedang mengakses kita misalnya dengan menggunakan super scan, maka nama yang akan timbul adalah nama SSID yang diisikan tersebut.
Biasanya SSID untuk tiap Wireless Access Point adalah berbeda. Untuk keamanan jaringan Wireless bisa juga SSID nya di hidden sehingga user dengan wireless card tidak bisa mendeteksi keberadaan jaringan wireless tersebut dan tentunya mengurangi risiko di hack oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Wireless security merupakan sistem keamanan dalam menggunakan jaringan wireless. Sampai saat ini terdapat beberapa macam wireless security seperti WEP, WPA, WPA2 Enterprise dan WPA2 Personal. Berikut ini pembahasan dari istilah tersebut.
a. WEP
WEP adalah kepanjangan dari Wired Equivalent Privacy atau bisa disebut juga shared key/Shared Key Authentication. Enkripsi WEP mempergunakan sebuah kunci yang dimasukkan oleh administrator ke pengguna (client) maupun acces point. Kunci haruslah cocok dari yang diberikan oleh access point ke client dengan yang dimasukkan oleh client untuk dilakukan autetikasi menuju ke access point. Untuk proses shared key authentication sendiri adalah sebagai berikut:
  1. Pertama, client akan meminta asosiasi ke access point (proses ini dinamakan Open System Authentication)
  2. Kemudian access point akan mengirim text challenge ke client secara transparan.
  3. Respon akan diberikan oleh clien, yaitu dengan mengenskripsikan text challenge menggunakan kunci WEP serta mengirimkan kembali ke access point.
  4. Access point akan menanggapi client dengan melakukan decrypt terhadap respon enkripsi dari client untuk melakukan verifikasi text challenge dienkripsi mempergunakan WEP key yang sesuai.
b. WPA
WPA atau Wi-Fi Protected Access adalah suatu sistem yang juga merupakan pengaman jaringan nirkabel dan melengkapi dari sistem yang sebelumnya yaitu WEP. Banyak sekali yang mengatakan bahwa jaringan WEP banyak mempunyai kekurangan, oleh karena itu dikembangkanlah WPA. WPA diciptakan dan digunakan dengan alat tambahan lainnya yaitu sebuah PC. Mengapa harus PC? PC berguna sebagai authentication server yang akan memberikan kunci yang berbeda pada masing-masing pengguna dari jaringan nirkabel tertentu yang menggunakan access point. Terdapat minimal 3 pilihan yang harus diatur agar jaringan dapat berubah menjadi mode WPA, 3 pilihan tersebut adalah:
  1. Server, server yang dituju oleh access point akan memberi otentifikasi pada client. Untuk software yang biasa digunakan adalah freeRadius dan openRadius.
  2. Port, nomor portnya adalah 1812.
  3. Shared secret, merupakan kunci yang akan dibagi ke PC dan juga pada client tetapi secara transparan.

c. WPA 2 Enterprise
Sebelum masuk ke WPA2 enterprise, berikut ini sedikit penjelasan mengenai WPA2. WPA2 merupakan sertifikasi prodek yang tersedia melalui wi-fi alliance. Update dari WPA2 ini diantaranya adalah WPA2 Enterprise dan WPA2 Personal. Untuk WPA2 enterprise ini memiliki 3 bagian utama yang terlibat, diantaranya adalah suppicant (client), authenticator dan authentication server. WPA2 enterprise menggunakan 802.1 x sebagai passwordnya dengan protocol EAP (contohnya EAP-TLS dan EAP-TTLS).
d. WPA2 Personal
WPA2 personal menggunakan Pre-Shared Key sebagai passwordnya, namun bisa di sadap dengan metode dictionary attack/brute force attack. Karena itu WPA2 personal ini tidak cocok digunakan untuk sistem pengamanan perusahaan besar.

2. Mac Address Filtering
Mac address pasti dimiliki oleh setiap Network adapter baik adapter via kabel maupun tanpa kabel. Ketika wireless klien terhubung dengan access point, maka mac address akan terdaftar secara otomatis pada Access point tersebut.

Pada access point inilah sang admin bisa memblok mac address yang bukan merupakan anggota pada jaringannya. Memblok Mac Address juga merupakan bagian dari pengoptimalan dari sistem keamanan jaringan.

3. Network Address Translation (NAT)

memungkinkan komputer yang mempunyai address yang tidak terdaftar atau komputer yang menggunakan address private, untuk bisa mengakses Internet. Ingat pada diskusi IP address sebelumnya bahwa IP address private tidak bisa di route ke internet (non-routed), hanya dipakai pada
jaringan internal yang berada pada range berikut:

Class Type
Start Address
End Address
Class A
10.0.0.0
10.255.255.254
Class B
172.16.0.0
172.31.255.254
Class C
192.168.0.0
192.168.255.254

Untuk setiap paket yang dihasilkan oleh client, implementasi Network Address Translation (NAT) menggantikan IP address yang terdaftar kepada IP address client yang tidak terdaftar.
Ada tiga macam jenis dasar Network Address Translation (NAT):
    1.  Static NAT                                                                                            Network Address Translation (NAT) menterjemahkan sejumlah IP address tidak terdaftar menjadi sejumlah IP address yang terdaftar sehingga setiap client dipetakkan kepada IP address terdaftar yang dengan jumlah yang sama. NAT Static  ini merupakan pemborosan IP address terdaftar, karena setiap IP address yang tidak terdaftar (un-registered IP) dipetakan kepada satu IP address terdaftar. Static NAT ini juga tidak seaman jenis NAT lainnya, karena setiap komputer secara permanen diasosiasikan kepada address terdaftar tertentu, sehingga memberikan kesempatan kepada para penyusup dari Internet untuk menuju langsung kepada komputer tertentu pada jaringan private anda menggunakan address terdaftar tersebut. 
    2. Dynamic NAT                                                                                         Dynamic Network Address Translation dimaksudkan untuk suatu keadaan dimana anda mempunyai IP address terdaftar yang lebih sedikit dari jumlah IP address un-registered. Dynamic NAT menterjemahkan setiap komputer dengan IP tak terdaftar kepada salah satu IP address terdaftar untuk connect ke internet. Hal ini agak menyulitkan para penyusup untuk menembus komputer didalam jaringan anda karena IP address terdaftar yang diasosiasikan ke komputer selalu berubah secara dinamis, tidak seperti pada NAT statis yang dipetakan sama. Kekurangan utama dari dynamis NAT ini adalah bahwa jika jumlah IP address terdaftar sudah terpakai semuanya, maka untuk komputer yang berusaha connect ke Internet tidak lagi bisa karena IP address terdaftar sudah terpakai semuanya.                  
    3. Masquerading NAT                                                                               Masquerading NAT ini menterjemahkan semua IP address tak terdaftar pada jaringan anda dipetakan kepada satu IP address terdaftar. Agar banyak client bisa mengakses Internet secara bersamaan, router NAT menggunakan nomor port untuk bisa membedakan antara paket-2 yang dihasilkan oleh atau ditujukan komputer-2 yang berbeda. Solusi Masquerading ini memberikan keamanan paling bagus dari jenis-2 NAT sebelumnya, kenapa? Karena asosiasi antara client dengan IP tak terdaftar dengan kombinasi IP address terdaftar dan nomor port didalam router NAT hanya berlangsung sesaat terjadi satu kesempatan koneksi saja, setelah itu dilepas. 
NAT Masquerading
Keamanan NAT Kebanyakan implementasi NAT sekarang ini mengandalkan pada teknik jenis Masquerading NAT karena meminimalkan jumlah kebutuhan akan IP address terdaftar dan memaksimalkan keamanan yang diberikan olen Network Address Translation (NAT). Akan tetapi perlu dicatat bahwa NAT itu sendiri, walau memakai jenis NAT yang paling aman – Masquerading, bukanlah suatu firewall yang sebenarnya dan tidak memberikan suatu perisai besi keamanan untuk suatu situasi yang beresiko tinggi. NAT pada dasarnya hanya memblokir tamu tak diundang (unsolicited request) dan semua usaha penjajagan atau usaha scanning dari internet, yang berarti suatu pencegahan dari usaha para penyusup untuk mencari file share yang tidak di proteksi atau private Web ataupun FTP server. Akan tetapi, NAT tidak bisa mencegah user di Internet untuk meluncurkan suatu usaha serangan DoS (Denial of Services) terhadap komputer yang ada
dijaringan private anda. Ataupun tidak bisa mencegah usaha-2 lain dengan teknik yang lebih
kompleks untuk melakukan kompromi jaringan.

Network Address Translation dan Stateful Packet Inspection

Beberapa implementasi NAT juga melibatkan tambahan keamanan, biasanya secara umum menggunakan teknik yang disebut Stateful Packet Inspection (SPI). Stateful Packet Inspection adalah istilah generic pada proses dimana NAT router memeriksa paket yang datang dari internet dilakukan lebih teliti dan lebih seksama dari biasanya. Pada umumnya implementasi NAT, router hanya konsen pada IP address dan port dari paket yang melewatinya. Suatu router NAT yang mendukung Stateful
packet inspection memeriksa sampai ke header layer network dan layer transport juga, memeriksa pola yang mempunyai tingkah laku berbahaya, seperti IP spoofing, SYN floods, dan serangan teardrop. Banyak produsen router mengimplementasikan stateful packet inspection dalam berbagai bentuk dan cara, jadi tidak semua router NAT dengan kemampuan Stateful packet inspection ini  mempunyai tingkat perlindungan keamanan yang sama.

Selasa, 25 Agustus 2015

Makalah Jaringan WAN (Wide Area Network)

Jaringan WAN (Wide Area Network) 


Wide Area Network (WAN)

 








Wide Area Network (WAN) adalah sebuah jaringan yang memiliki jarak yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua. WAN menggunakan sarana fasilitas transmisi seperti telepon, kabel bawah laut ataupun satelit. Kecepatan transmisinya beragam dari 2Mbps, 34 Mbps, 45 Mbps, 155 Mbps, sampai 625 Mbps (atau kadang-kadang lebih). Faktor khusus yang mempengaruhi desain dan performance-nya terletak pada siklus komunikasi, seperti jaringan telepon, satelit atau komunikasi pembawa lainnya.
Pada sebagian besar WAN, komponen yang dipakai dalam berkomunikasi biasanya terdiri dari dua komponen, yaitu kabel transmisi dan elemen switching. Kabel transmisi berfungsi untuk memindahkan bit-bit dari suau komputer ke komputer lainnya, sedangkan elemen switching disini adalah sebuah komputer khusus yang digunakan untuk menghubungkan dua buah kabel transmisi atau lebih. Saat data yang dikirimkan sampai ke kabel penerima, elemen switching harus memilih kabel pengirim untuk meneruskan paket-paket data tersebut.
Jika dilihat dari fungsinya, sebenarnya WAN tidak jauh berbeda dengan LAN. WAN juga berfungsi sama seperti LAN mengkoneksikan antar komputer, printer dan juga device lainnya dalam satu jaringan. WAN pada dasarnya adalah kumpulan LAN yang ada diberbagai lokasi. Dibutuhkan sebuah device untuk menghubungkan antara LAN dengan WAN dan device tersebut adalah router.

Topologi WAN

Definisi dan Jenis Topologi WAN - Wide area network (WAN) adalah jaringan yang menghubungkan letak geografis yang berbeda, yang mungkin dimiliki oleh satu organisasi yang sama atau bisa saja dimiliki oleh organisasi yang berbeda. Topologi WAN menggunakan kedua topologi jaringan LAN milik perusahaan yang luas sebagai sebuah blok bangunan jaringan, tapi dengan kompleksitas yang lebih karena jarak yang harus dilewati oleh jaringan tersebut, sejumlah besar user yang harus dilayani, dan lalulintas data yang padat yang harus ditangani. Sebagai contoh, meskipun topologi ring yang simpel dapat melayani kebutuhan kantor yang kecil dengan 10 user tapi akan menjadi tidak efektif jika yang dilayani sebanyak 1000 user. Topologi WAN yang kita pilih akan bergantung pada jumlah situs yang harus kita terhubung dengannya, jarak antara situs, dan tentunya infrastruktur yang sudah ada

1. Peer-to-Peer

WAN dengan satu titik interkoneksi untuk setiap lokasi diatur dalam topologi peer to peer. Topologi WAN peer-to-peer sama dengan peer-to-peer communications pada LAN dimana setiap situs bergantung pada situs yang lain dalam jaringan untuk mengirim dan menerima data. Akan tetapi, peer-to-peer pada LAN menggunakan komputer dengan shared access dengan satu kabel, sedangkan topologi peer-to-peer pada WAN menggunakan lokasi yang berbeda, masing-masing terhubung satu sama lain melalui sirkuit khusus.
Topology peer-to-peer WAN sering menjadi pilihan terbaik untuk organisasi yang hanya memiliki beberapa situs dan dengan kemampuan untuk menggunakan sircuit khusus yang memiliki saluran komunikasi yang kontinyu antara dua access points yang disewa dari operator komunikasi, seperti ISP.

topologi,wan,topologi wan
Topologi Peer to Peer pada WAN


2. Ring

Di topologi WAN Ring, setiap situs terhubung ke dua situs lainnya sehingga seluruh WAN membentuk pola cincin. Arsitektur ini sama dengan topologi ring pada LAN, akan tetapi topologi ring pada WAN lebih lebih menghubungkan lokasi ketimbang node-node jaringan. Kelebihan topologi ring dibandingkan topologi peer to peer pada topologi WAN itu dua kali lipat diantaranya: masalah kabel tunggal tidak akan mempengaruhi seluruh jaringan, dan router di situs manapun dapat mengarahkan data ke rute lain jika satu rute sedang terlalu sibuk. Disisi lain, perluasan jaringan peer-to-peer pada WAN karena membutuhkan setidaknya satu link tambahan. Karena alasan-alasan ini, WAN yang menggunakan topologi cincin lebih praktis untuk hanya menghubungkan kurang dari empat atau lima lokasi.

topologi,wan,topologi wan
Topologi Ring pada WAN


3. Star

Topologi star pada WAN meniru aturan main pada topologi star pada LAN. Satu situs berperan sebagai titik pusat koneksi untuk beberapa titik koneksi lainnya. Pengaturan ini menyediakan rute terpisah untuk data antara dua situs. Sebagai hasilnya, topologi star pada WAN lebih bisa diandalkan dibandingkan topologi peer-to-peer atau ring pada WAN. Keuntungan lain dari topologi star pada WAN adalah ketika semua sirkuit terdedikasi berfungsi, topologi star pada WAN bintang menyediakan jalur data yang lebih pendek antara dua situs.

topologi,wan,topologi wan
Topologi Star pada WAN


4. Mesh

Seperti halnya jaringan perusahaan yang luas, maka sebuah topologi mesh pada WAN  menggabungkan banyak node yang terhubung secara langsung dalam hal ini lokasi geografis. Karena setiap situs saling terkoneksi, data bisa dikirim secara langsung dari lokasi aslinya menuju destinasinya. Jika salah satu koneksi sedang bermasalah, router bisa me-redirect data dengan mudah dan cepat. Topologi Mesh pada WAN adalah jenis konfigurasi WAN yang paling toleran karena menyediakan beberapa rute untuk data bisa dikirim dari satu titik ke titik lainnya.

Satu kelemahan dari topologi Mesh pada WAN adalah masalah biaya; menghubungkan setiap titik ke setiap titik yang lainnya memerlukan leasing sejumlah besar sircuit terdedikasi. Dengan jaringan WAN yang luas, biaya yang dibutuhkannya pun bisa menjadi besar sekali. Untuk mereduksi masalah biaya, kita bisa memilih untuk menerapkan topologi ini secara parsial, dimana node WAN yang kritis secara langsung diinterkoneksikan dan node sekunder bisa dikoneksikan melalui topologi star atau ring. Penerapan topologi Partial-mesh pada WAN lebih praktis, dan lebih umum dalam dunia bisnis saat ini daripada topologi full-mesh pada WAN.

topologi,wan,topologi wan
Topologi Mesh pada WAN


5. Tiered

Topologi Tiered pada WAN sama dengan topologi hibrid hierarkis yang ada pada LAN. Pada topologi tiered WAN, situs WAN yang terhubung dalam topologi star atau ring terkoneksi pada level atau tingkatan yang berbeda, dengan titik interkoneksi yang diatur dalam layer-layer jaringan.

Variasi pada topologi ini berlimpah. Dan memang, fleksibilitas membuat pendekatan topologi tiered cukup praktis. Seorang arsitek jaringan dapat menentukan penempatan terbaik dari router tingkat atas didasarkan pada pola lalu lintas atau jalur data penting. Selain itu, sistem berjenjang atau tiered memungkinkan untuk ekspansi yang mudah dan masuknya link berlebihan untuk mendukung pertumbuhan. Di sisi lain, fleksibilitas yang sangat pada topologi ini berarti bahwa pembuatan topologi WAN berjenjang atau tiered memerlukan pertimbangan cermat tentang geografi, pola penggunaan, dan potensi pertumbuhan.

topologi,wan,topologi wan
Topologi Tiered pada WAN




MANFAAT WAN (Wide Area Network):

-Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai bank data dari kantor cabang.
· Komunikasi antar kantor dapat menggunakan E-Mail & Chat.
· Dokumen/File yang biasanya dikirimkan melalui fax ataupun paket pos, dapat dikirim melalui E-mail dan Transfer file dari/ke kantor pusat dan kantor cabang dengan biaya yang relatif murah dan dalam jangka waktu yang sangat cepat.
· Pooling Data dan Updating Data antar kantor dapat dilakukan setiap hari pada waktu yang ditentukan.

Alat-Alat yang digunakan dalam WAN

Seperti LAN (Local Area Network), Terdapat sejumlah perangkat yang melewatkan aliran informasi data dalam sebuah WAN. Penggabungan perangkat tersebut akan menciptakan infrastruktur WAN. Perangkat-perangkat tersebut adalah :
  • Router
  • ATM Switch
  • Modem and CSU/DSU
  • Communication Server
  • Multiplexer
  • X.25/Frame Relay Switches
  • Antena Grid
  • Access Point Radio Senao
  • Kabel Pigtail
  • Kabel UTP
  • PC
  • Router
router.gif




Router adalah peningkatan kemampuan dari bridge. Router mampu menunjukkan rute/jalur (route) dan memfilter informasi pada jaringan yang berbeda. Beberapa router mampu secara otomatis mendeteksi masalah dan mengalihkan jalur informasi dari area yang bermasalah.

  • Switch ATM
atmswitch.gif

Switch ATM menyediakan transfer data berkecepatan tinggi antara LAN dan WAN.

  • Modem (modulator / demodulator)
modem.gif

Modem mengkonversi sinyal digital dan analog. Pada pengirim, modem mengkonversi sinyal digital ke dalam bentuk yang sesuai dengan teknologi transmisi untuk dilewatkan melalui fasilitas komunikas analog atau jaringan telepon (public telephone line). Di sisi penerima, modem mengkonversi sinyal ke format digital kembali.
  • CSU/DSU (Channel Service Unit / Data Service Unit)
CSU/DSU sama seperti modem, hanya saja CSU/DSU mengirim data dalam format digital melalui jaringan telephone digital. CSU/DSU biasanya berupa kotak fisik yang merupakan dua unit yang terpisah : CSU atau DSU.
  • Multiplexer

infotypes.gif






Sebuah Multiplexer mentransmisikan gabungan beberapa sinyal melalui sebuah sirkit (circuit). Multiplexer dapat mentransfer beberapa data secara simultan (terus-menerus), seperti video, sound, text, dan lain-lain.

  • Communication Server
Communication Server adalah server khusus “dial in/out” bagi pengguna untuk dapat melakukan dial dari lokasi remote sehingga dapat terhubung ke LAN.
  • Switch X.25 / Frame Relay
Switch X.25 dan Frame Relay menghubungkan data lokal/private melalui jaringan data, mengunakan sinyal digital. Unit ini sama dengan switch ATM, tetapi kecepatan transfer datanya lebih rendah dibanding dengan ATM.

  •   Antena Grid 
    Fungsi dari antenna Grid sendiri adalah untuk memperkuat dan mengarahkan sinyal wireless untuk melakukan koneksi point to point atau point to multipoint. dimana antenna ini berfungsi menerima dan mengirim signal data dengan sisitem gelombang radio 2,4 Mhz.

  • Access Point Radio Senao
  • Fungsi sebagai Hub atau Switch yang berguna untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless atau nirkabel, di access point inilah koneksi data dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi, semakin besar kekuatan sinyal semakin luas jangkauannya.
     
  • Kabel Pigtail



Fungsi Kabel Pigtail yaitu untuk menghubungkan antena grid dengan Access Point  Radio Senao

  •  Kabel UTP
  
Fungsinya yaitu untuk menghubungkan radio senao dengan Komputer


  •  PC ( Personal Computer ) 

Fungsinya yaitu Sebagai Server dan Client dalam jaringan tersebut 

PROTOKOL YANG DIGUNAKAN WAN

1. ATM (Asynchronous Transfer Mode) adalah standar iInternational Telecommunication Union Telecommunication Standar Section (ITU-T) untuk cell relay informasi untuk beberapa layanan seperti voice, video, atau data. Jaringan ATM bersifat connection-oriented.



















a private ATM network and a public ATM network both can carry voice, video, and data
traffic




















2. HDLC (High Level Data Link Control), merupakan suatu protokol WAN yang bekerja pada data link layer dimana protokol HDLC berfungsi untuk menetapkan metode enkapsulasi paket data pada synchronous serial. HDLC keluaran ISO memiliki kelemahan, yakni masih bersifat single protocol yang berarti hanya untuk komunikasi pada satu protokol, sedangkan untuk HDLC keluaran CISCO multiprotocol, dimana dapat melakukan komunikasi data dengan banyak protokol (misal IP, IPX dsb) dan protokol ini terdapat pada layer tiga secara simultan.

3. PPP (Point to Point) merupakan protokol pada data link layer yang dapat digunakan untuk komunikasi asynchronous serial maupun synchronous serial. PPP dapat melakukan autentikasi dan bersifat multiprotocol. Protokol ini merupakan pengembangan dari protokol SLIP (Serial Line Interface Protocol) yaitu suatu protokol standar yang menggunakan protokol TCP/IP.






six fields make up the PPP frame

4. X.25 merupakan protokol standar yang mendefinisikan hubungan antar sebuah terminal dengan jaringan packet switching. Untuk protokol ini dibuat untuk komunikasi data secara analog yang berarti proses pengiriman data harus mengikuti algoritma algoritma yang ada pada protokol x.25. Protokol ini melakukan suatu koneksi dengan membuat suatu circuis virtual dimana suatu jalus khusus pada jaringan public yang dipakan untuk komunikasi data antar protokol x.25.













DTEs, DCEs, and PSEs make an x.25 network

5. Frame Relay, merupakan protokol untuk pengiriman data pada jaringan publik adalah sebuah protokol WAN high-performance yang beroperasi pada physical layer dan data link layer dari model referensi OSI. Frame Relay awalnya dirancang untuk digunakan di jaringan interface ISDN, tetapi untuk sekarang frame relay digunakan melalui berbagai interface jaringan lainnya juga. Sama halnya dengan protokol x.25, frame relay juga memakai circuit virtual sebagai jalur komunikasi data khusus tetapi frame relay masih lebi baik dari x.25 dengan berbagai kelengkapan yang ada pada protokol frame relay. Enkapsulasi paket pada frame relay menggunakan identitas koneksi yang disebut sebagai DLCI (Data Link Connection Identifier) yang mana pembuatan jalur virtual circuit akan ditandai dengan DLCI untuk koneksi antar komputer pelanggan dengan switch atau router sebagai node frame relay.















DCEs generally reside within carrier-operated WANs












Single Frame Relay Virtual Circuit Can Be Assigned Different DLCIs on Each End of a VC























A Simple Frame Relay Network Connects Various Devices to Different Services over a WAN 

6. ISDN (Integrated Services Digital Network), merupakan suatu layanan digital yang berjalan melalui jaringan telepon ISDN juga protokol komunikasi data yang dapat membawa paket data baik dalam bentuk text, gambar, suara, video secara simultan. Protokol ISDN beroperasi pada layer physical, data link, dan network.
















Sample ISDN Configuration Illustrates Relationships Between Devices and Reference Points











LAPD Frame Format Is Similar to That of HDLC and LAPB























An ISDN Circuit-Switched Call Moves Through Various Stages to Its Destination
 

7. DSL 
Digital subscriber line (disingkat DSL) adalah teknologi yang menyediakan penghantar data digital melewati kabel yang digunakan dalam jarak dekat dari jaringan telepon setempat. Biasanya kecepatan unduh dari DSL berkisar dari 128 kb/d sampai 24.000 kb/d tergantung dari teknologi DSL tersebut. Kecepatan unggah DSL lebih rendah dari unduh versi ADSL dan sama cepat untuk SDSL.

ROUTING

Pengertian Routing
Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya.

Macam-macam routing
Berdasarkan pengiriman paket data routing dibedakan menjadi routing lansung dan routing tidak langsung.
  • Routing langsung merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contoh: sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirimkan data ke komputer dengan alamat 192.168.1.3
  • Routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat host lain sebelum menuju alamat hort tujuan. (contoh: komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirim data ke komputer dengan alamat 192.1681.3, akan tetapi sebelum menuju ke komputer dengan alamat 192.168.1.3, data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan alamat 192.168.1.5 kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan.
 tabel perbedaan yang spesifik untuk routing statik dan routing dinamik:
Routing Statik
Routing Dinamik
Berfungsi pada protocol IP
Berfungsi pada inter-routing protocol
Router tidak dapat membagi informasi routing
Router membagi informasi routing secara otomatis
Routing table dibuat dan dihapus secara manual
Routing table dibuat dan dihapus secara otomatis
Tidak menggunakan routig protocol
Terdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF
Microsoft mendukung multihomed system seperti router
Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX


Pengertian RIP, OSPF, EGP, ARP

1.    Routing Information Protocol (RIP)
Adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997).
2.    Open Short Path First (OSPF)
           OSPF  merupakan  sebuah  routing  protokol  yang  hanya  dapat  bekerja  dalam  jaringan internal  di  mana masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar  terbuka,  yaitu  routing  protokol  ini  bukan  ciptaan  dari  vendor  manapun.  Dengan  demikian, siapapun  dapat  menggunakannya,  perangkat  manapun  dapat  kompatibel  dengannya,  dan  dimanapun routing  protokol  ini  dapat  diimplementasikan.  OSPF  menggunakan  protokol  routing  link-state,  yang memiliki titik berat pada kinerja processor, kebutuhan memori dan konsumsi bandwidth.
Setiap  protokol  routing  memiliki  kelebihan  dan  kekurangan  masing-masing.  Routing  Information Protocol (RIP) dan OSPF salah satu dari dynamic routing. Namun OSPF lebih baik daripada RIP, karena RIP dapat menimbulkan routing loop dan menggunakan bandwith yang lebih besar (Syafrizal, 2008).
3. Exterior Gateway Protocol (EGP) 
digunakan untuk routing antar sistem otonom – routing antara sistem otonom.

4. ARP (Address Resolution Protokol)
ARP merupakan suatu bentuk protokol untuk lapisan transfer data yang bekerja pada Lapisan OSI ke 2. Dalam pemakaiannya ARP akan menghubungkan antara lapisan transfer dengan Interface dari hardware sambil menjalankan/melayani lapisan yang lebih tinggi (Network Layer).

PENGERTIAN DTE, DCE, CPE

1. DTE ( Data Terminal Equipment )

DTE adalah sebuah perangkat komunikasi yang berfungsi untuk menerima sinyal dari pusat & melanjutkannya ke user. DTE merupaka sebuah peralatan atau subsistem yang saling berhubungan dengan beberapa peralatan yang melakukan fungsi yang diperlukan untuk memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi. Biasanya, perangkat DTE adalah terminal (atau komputer meniru terminal), dan DCE adalah sebuah modem atau perangkat lain milik operator dan Merupakan perangkat terakhir yang mengubah sinyal digital contoh : PC, Laptop

2. DCE ( Data Circuit Equipment )
Data Circuit Equipment (DCE) adalah perangkat yang terletak antara Data Terminal Equipment dan Data Circuit Transmisi . Hal ini juga disebut peralatan komunikasi data dan operator peralatan data. DCE melakukan fungsi seperti sinyal konversi, coding , dan garis clocking dan dapat menjadi bagian dari peralatan DTE. Meskipun istilah yang paling sering digunakan adalah RS-232 , nammun DTE dan DCE merupakan standar dari Peralatan Komunikasi Data yang kedua peralatan tersebut saling berkomunikasi. Nama peralatan yang menggunakan peralatan standar ini adalah sbb: • Federal Standard 1037C , MIL-STD-188 • RS-232 • Beberapa ITU-T standar dalam seri V (terutama V.24 dan V.35) • Beberapa ITU-T standar dalam seri X (terutama X.21 dan X.25) Ketika dua perangkat, DTE dan DCE harus dihubungkan bersama tanpa modem atau media penerjemah, maka harus digunakan kabel crossover, seperti modem null untuk RS-232 atau Ethernet dan Merupakan perangkat yang berada diantara DTE ( Data terminal Equipment ) dan Data Circuit Transmisi contoh : Switch, Hub

3. CPE (Customer Premise Equipment )
CPE adalah terminal dan terkait peralatan yang terletak pada pelanggan lokasi pelanggan dan terhubung dengan carrier s ' telekomunikasi saluran (s) pada titik demarkasi ("demarc"). Demarc merupakan titik didirikan di sebuah bangunan atau kompleks untuk peralatan pelanggan terpisah dari perusahaan telepon peralatan. CPE umumnya mengacu pada pelanggan yang dimiliki telepon , router , switch , atau set-top boxes untuk digunakan melalui jasa Penyedia Layanan Komunikasi '. CPE juga termasuk sistem telepon kunci dan pertukaran cabang pribadi . CPE mengeluarkan tegangan lebih untuk perlindungan peralatan dan membayar telepon dan Perangkat yang terletak antara pengguna jaringan dan penyedia layanan contoh : Jaringan Telepon